Buku ini berisi 6 bab, tebal 320 halaman, diterbitkan oleh Asma Nadia
Publishing House (ANPH). Meski cukup tebal, semoga tak membuat berat
untuk dibaca. Sebaliknya, karena tematik, kami berharap ringan dan
aplikatif.
Di bagian awal buku : AYO JADI MUSLIM KAYA disajikan
dorongan untuk kaya harta, sebagaimana contoh dan teladan yang
ditunjukkan generasi awal umat Islam, yang mempraktekkan segala aspek
dalam ajaran Islam dengan menyeluruh, sehingga menghasilkan banyak kisah
kesuksesan yang terus menjadi inspirasi hingga kini. Bahwa kaya hati
dan batin akan lebih sempurna dan tinggi nilainya ketika seseorang
memiliki kekuatan harta. Dengan harta itu seseorang bisa menjalankan
fungsi sosialnya dengan lebih baik, dengan harta itu seseorang bisa
mendapatkan posisi tinggi di hadapan Rabb-nya, dengan cara menginfakkan
harta di jalan agama.
Di bagian kedua, EKONOMI KAPITALIS, ANTARA
MITOS dan FAKTA, disajikan ‘jebakan’ yang mengancam di sekitar kita dan
fakta yang ada di balik itu semua. Ancaman itu adalah system ekonomi
kapitalis yang bahkan telah jadi praktek biasa di keseharian kita, jadi
nafas yang mengisi paru-paru aktivitas ekonomi kita, jadi darah yang
membawa oksigen ke praktek bisnis dan transaksi, hingga menjadi
inspirasi dalam hal investasi individual dan rumah tangga. Semua akan
dibongkar untuk menjadi penyadaran bagi kita, bagaimana sebaiknya
mengambil sikap dalam kaitannya menyelematkan kekuatan ekonomi keluarga.
Bab
ketiga, THINK DINAR, berisi intisari ajakan untuk hijrah yang menjadi
pesan utama buku ini. Pada bab ini disajikan berbagai ajakan aplikatif
untuk menerapkan Dinar sebagai alat investasi sebagai bentuk persiapan
menuju reformasi moneter ketika Dinar dan Dirham jadi alat tukar yang
resmi.
Pada bagian keempat, RAHASIA KEKUATAN DINAR EMAS, kita
akan menyelami fakta-fakta yang diturunkan melalui wahyu maupun bukti
ilmiah bahwa motif dibalik penciptaan emas sebagai alat simpan harta dan
sebagai alat tukar adalah demi kesejahteraan manusia. Selain itu, kita
juga disajikan fakta-fakta yang terjadi di sekitar kita yang mendorong
naik-turunnya nilai emas sebagai kandungan utama Dinar.
Di bagian
akhir buku, bab V tentang DINAR ISLAM SEBAGAI SOLUSI MASA DEPAN dan bab
VI EKONOMI ISLAM YANG MENSEJAHTERAKAN, banyak mengajak pembaca untuk
melihat kembali pilar-pilar ekonomi Islam yang jika diterapkan sesuai
nilai asalnya, ditambah akhlaq pelakunya, akan menjadi jawaban segala
persoalan ekonomi yang ada sekarang. Mengembalikan kejayaan dan
kesejahteraan umat manusia, bukan hanya umat Islam, yang pernah
menerangi bumi ini selama kurang lebih 1.500 tahun lamanya.
**
Jika
kita membuka lembaran-lembaran sejarah untuk melihat sepak terjang umat
manusia, niscaya kita akan mengetahui bahwa umat Islam ketika menempuh
metodologi (manhaj) Islam dalam segala aspek kehidupannya, maka mereka
hidup dalam kejayaan, kecemerlangan, dan mampu merealisasikan banyak
kemajuan dan penemuan.
Pesan kedua buku ini yang tak kalah
penting adalah perlunya umat menyadari bahwa ekonomi Islam dapat tegak
tidak hanya dengan alat tukar dan penyimpan nilai dalam bentuk Dinar
maupun Dirham, melainkan juga dengan bergeraknya sektor riil produktif
serta zakat-infaq dan shadaqoh, kebijakan terkait kesejahteraan
masyarakat, politik dan kekuasaan yan mendukung, serta berbagai hal
dalam praktek ekonomi yang bergerak bersama dalam bangunan Islam yang
kokoh, maka tugas kita saat ini adalah menyatupadukan gerakan-gerakan
ekonomi Islami.