Senin, 14 Oktober 2013

PENYELENGGARAAN KONTES MISS WORLD BERDAMPAK PADA PEREKONOMIAN INDONESIA

PENYELENGGARAAN KONTES MISS WORLD BERDAMPAK PADA PEREKONOMIAN INDONESIA
Beberapa waktu lalu Indonesia sangat berbahagia karena berkesempatan menjadi tuan rumah dalam ajang bergengsi internasional yaitu “MISS WORLD” 2013, yang diselenggarakan dari tgl 2 sept – 4 sept di Bali yang di ikuti kurang lebih 130 negara, bagaimana Indonesia tidak sangat senang menjadi tuan rumah pada tahun ini. Karena inilah kesempatan Indonesia untuk menunjukan bahwa Indonesia bukan Negara yang sering dikenal Negara luar adalah Negara teroris yang menyeramkan, Indonesia adalah Negara yang indah penuh dengan keindahan alam,flora dan fauna. Kanidat-kanidat miss world pun di ajak untuk mengenali budaya-budaya yang ada di Indonesia seperti contoh pada saat opening miss world 2013 para kontestan mengenakan baju-baju adat daerah secara tidak langsung bahwa mereka sudah mengenal sedikit tentang Indonesia .
            dengan diadakannyaajang MISS WOLRD 2013 di indonesiaakan membawa efek positif khususnya dibidang pariwisata. Selain itu juga pemerintah juga berpendapat Indonesia akan  lebih dikenal dunia karena kekayaan alam dan budayanyayang dimiliki Indonesia karena nantinya setiap peserta miss world akan membawa kisah mereka selama di Indonesia kenegaranya masing-masing
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar, menyatakan tetap menghargai aspirasi pihak-pihak menentang diadakannya ajang Miss World 2013 di Indonesia. Menurut dia, perbedaan pendapat itu tidak menjadi ancaman serius kontes kecantikan sejagat itu.
"Jadi tadi kan sudah diputuskan dalam rapat koordinasi. Aspirasi masyarakat harus kita hargai dan tidak ada masalah," kata Sapta kepada wartawan usai jumpa pers di rumah dinas Wakil Presiden Boediono, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (7/9).
Sapta berdalih, penyelenggaraan Miss World 2013 di Bali banyak memiliki dampak positif buat Indonesia. Menurut dia, Indonesia bisa memperkenalkan kebudayaan dan adat istiadat kepada masyarakat internasional.
"Dampak positif kita enggak cuma memperkenalkan Indonesia. Tapi juga memberitakan sisi baik Indonesia," ujar Sapta.
Hal ini bertentangan dengan sikap beberapa organisasi Islam yang menentang penyelenggaraan Miss World 2013. Menurut Muhammadiyah, Nahdhatul Ulama, Front Pembela Islam, Forum Umat Islam, Hizbut Tahrir Indonesia, dan Majelis Ulama Indonesia, ajang kontes kecantikan itu tidak pantas diselenggarakan di Indonesia.
Alasan mereka gelaran itu tidak memiliki manfaat sedikitpun, dan bertentangan dengan syariat Islam. Acara itu juga dianggap menodai citra bangsa Indonesia yang mayoritas muslim.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar