KELEBIHAN
DAN KEKURANGAN KEBIJAKAN MOBIL MURAH
Latar belakang munculnya kebijakan mobil murah
awalnya untuk mengurangi impor mobil dari Negara luar dan juga untuk
meningkatkan motivasi produsen dalam negri untuk mulai memproduksi mobil
sendiri , sebenarnya Indonesia sendiri mampu untuk membuat mobil sendiri bahkan
lebih bagus namun karena kurangnya percaya diri dan tidak adanya dukungan dari
warga Indonesia, kita memilih untuk impor. Kini kebijakan mobil murah menuai
kontroversi dari masyarakat luar, mereka berpendapat “tidak ada kebijakan mobil
murah saja Jakarta sudah padat dan sumpek sekarang ditambah munculnya kebijakan
baru dari pemerintah mobil murah, lebih baik diperbaiki saja sarana
transportasi umum dari pada mengeluarkan kebijakan baru yang malah menambah
kemacetan”. Namun kebijakan mobil murah tidak selalu berdampak negative namun
ada juga dampak positif dari kebijakan mobil murah
Dampak positif
1.penghasilan pajak dari bidang otomotif akan meningkat
2. Masyarakat golongan menengah kebawah bisa merasakan memiliki mobil
3. Para pengguna motor mungkin akan berpindah ke mobil murah
4. Dengan semakin banyak yang menggunakan mobil dapat menguntungkan pengusaha kecil menengah contohnya: bengkel
1.penghasilan pajak dari bidang otomotif akan meningkat
2. Masyarakat golongan menengah kebawah bisa merasakan memiliki mobil
3. Para pengguna motor mungkin akan berpindah ke mobil murah
4. Dengan semakin banyak yang menggunakan mobil dapat menguntungkan pengusaha kecil menengah contohnya: bengkel
Dampak negative
1. Jalanan di ibukota semakin padat
2. Meningkatnya konsumsi bahan bakar minyak (BBM)
3.meningkatnya kepemilikan mobil pribadi disetiap rumah
4.dominasi mobil pribadi pada saat mudik lebaran akan semakin meningkat
1. Jalanan di ibukota semakin padat
2. Meningkatnya konsumsi bahan bakar minyak (BBM)
3.meningkatnya kepemilikan mobil pribadi disetiap rumah
4.dominasi mobil pribadi pada saat mudik lebaran akan semakin meningkat
Namun
lain dari Bank Indonesia mereka menanggapi dari posisi positif “meski memang
kehadiran mobil ini berpotensi menambah jumlah konsumsi bahan bakar minyak
(BBM) nasional yang pada akhirnya bermuara pada peningkatan deficit neraca
perdagangan akibat impor minyak”
Ada
beberapan pendapat dari Bapak Prof. Bambang Brodjonegoro selaku ketua umum
ikatan ahli ekonomi islam (IAEI) tentang
dampak dari kbijakan mobil murah yaitu salah satunya kenaikan BBM
1. Apa pandangan Bapak dalam kapasitas
sebagai Ketua Umum Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) terhadap
kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM?
Jika kita berbicara prinsip ekonomi, apalagi prinsip
ekonomi syariah maka hal utama yang tidak boleh terlupakan adalah keadilan.
Setiap kebijakan ekonomi yang diambil harus adil terhadap masyarakat dalam
artian tidak boleh ada satu kelompok yang lebih diunggulkan dari kelompok lain.
Subsidi BBM sudah berlangsung sejak orde baru. Jika kita
melihat sejarahnya, subsidi pada saat itu adalah tepat karena perekonomian
Indonesia benar-benar masih awal, baru tumbuh dan masyarakat miskin masih
banyak, sehingga daya beli masyarakat masih terbatas. Disatu sisi kita juga
baru mulai memproduksi minyak. Ditunjang juga harga minyak internasional pada
saat itu masih murah, zaman itu masih $10/barell. Karena minyak mentah masih
murah, masyarakat masih banyak yang miskin, jadi wajar saja jika waktu itu
masyarakat diberi subsidi.
2. Menurut pendapat Bapak, apa alasan
kuat pemerintah untuk menaikkan harga BBM? Berapa persentase ketidaksesuaian
subsidi BBM yang seharusnya digunakan dengan APBN yang telah tersalurkan?
Perkembangan zaman membuat perekonomian masyarakat
semakin membaik, memang masih banyak masyarakat miskin tetapi makin banyak juga
masyarakat yang tidak miskin lagi. Selain itu, cadangan minyak kita sudah
tidak banyak jika dibandingkan dengan cadangan minyak di timur tengah, mexico
ataupun Amerika Latin.
Secara politik, jika subsidi sudah diberlakukan maka akan
sulit untuk dilepas. Jika ada pemerintah yang mencabut subsidi maka akan
berdampak pada kepopuleran pemerintah itu sendiri karena dianggap menghilangkan
kenikmatan orang banyak.
Dalam 5 tahun terakhir tidak ada kenaikan harga BBM lagi.
Subsidi BBM tidak mungkin diturunkan karena harga minyak internasional semakin
tinggi, impor minyak kita semakin besar karena produksi kita sudah tidak
banyak. Sebagai informasi, cadangan minyak kita tinggal 4 Milyar Barell atau
sekitar 12 tahun lagi. Setelah itu maka BBM kita seluruhnya impor seperti
Thailand dan Philipines
Ada komplikasi anggaran ketika harga BBM tidak naik yaitu
harga minyak internasional semakin tinggi kebutuhan semakin tinggi dan impor
semakin tinggi. Harga Rp 4500 jika dibandingkan harga internasional sekitar Rp
9000, maka orang tidak ada inisiatif untuk menggunakan BBM non-subsidi karena
bedanya 2x lipat dan otomatis mereka akan mencari yang murah. Konsumsi yang
berlebihan maka subsidi semakin naik.
Indonesia dengan garis pantai terpanjang sedunia, maka
sangat mudah untuk dilakukan penyelundupan. Anggaran subsidi BBM kita adalah Rp
193T, karena volume BBM semakin meningkat maka subsidi yang diberikan oleh
pemerintah sebesar Rp 290T
3. Selain menaikkan harga BBM, apakah
tidak ada alternatif lain untuk mengurangi defisit APBN, seperti meningkatkan
pajak kendaraan? Mengapa menaikkan harga BBM menjadi prioritas?
Pajak kendaraan bukan pendapatan Negara tetapi pendapatan
daerah. Pajak kendaraan sudah cukup tinggi. Pajak kendaraan terbagi menjadi dua
yaitu pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama.
Pajak kendaraan tidak akan bisa membatasi kecuali kalau
kita kenakan tinggi seperti di Singapura. Kalau Singapura bukan masalah BBMnya
tetapi space lahannya yang kurang cukup untuk menampung banyaknya kendaraan
pribadi.
Mobil bagi sebagian orang masih dalam kategori kebutuhan
basic untu kerja. Selagi belum ada sarana angkutan umum yang bagus, jangan
sekali-kali kita menghambat pergerakan orang dengan mobil.
4. Apa yang membuat pemerintah sulit
menekan penggunaan BBM bersubsidi bagi kendaraan pribadi?
Jangan pernah kita berpikir untuk moratorium produksi
mobil. Pembatasan produksi mobil akan mengganggu industri otomotif padahal
industri tersebut bagian dari manufaktur kita yang bisa menyerap tenaga kerja
dan investasi. Selain itu untuk pengembangan teknologi. Yang harus dikurangi
penggunaan BBMnya melalui intensitas penggunaan kendaraan pribadi menjadi
angkutan umum.
Pemerintah harus concern terhadap pengadaan angkutan umum
karena hal itulah yang sudah dilakukan oleh Singapura, Malaysia dan Thailand.
Mengembangkan Mass Rapid Transit (MRT), subway, commuterline, busway, dan
sistem bis yang bagus.
Catatan:
http://www.iaei-pusat.org/news/wawancara/harga-bbm-naik-berikut-pendapat-ketua-umum-iaei?language=id
http://nasional.teraspos.com/read/2013/09/24/61276/dampak-dan-solusi-kebijakan-mobil-murah
http://nasional.teraspos.com/read/2013/09/24/61276/dampak-dan-solusi-kebijakan-mobil-murah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar