REVIEW
Analisis dan perpanjangan sistem informasi akuntansi
piutang usaha terkomputerisasi pada primer koperasi kepolisian KORPS BRIMOB (
primkoppol korps brimob )
Jurnal ekonomi akuntansi, oktober 2011
Oleh:
Ika kurniati
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Struktur Organisasi
Organisasi PRIMKOPPOL Korps
Brimob terbentuk melalui kerjasama unsur terkait didalam koperasi yang
dilakukan dengan professional dengan adanya pembagian tugas, tanggung jawab dan
wewenang yang jelas dari dan ke setiap anggota koperasi.
4.2. Kegiatan Usaha
a.
Simpan pinjam
b.
Jasa
c.
Mini market
d. Toko
4.3. Sumber Modal dan Laba
Usaha
4.1.1. Sumber Modal PRIMKOPPOL
Korps Brimob
Sumber modal koperasi berasal
dari modal sendiri dan modal asing. Modal asing berasal dari pinjaman pihak
luar dan saat ini pinjaman dengan pihak luar adalah pinjaman Bank Negara
Indonesia (BNI). Modal sendiri bersumber dari simpanan anggota, Simpanan khusus
/ SHU, SHU berjalan dan dana cadangan.
4.1.2. Laba Usaha PRIMKOPPOL
Korps Brimob
Laba Usaha PRIMKOPPOL Korps
Brimob disebut Sisa Hasil Usaha (SHU). SHU selain berasal dari jasa pinjaman
anggota atas kegiatan koperasi yang memberikan pinjaman yang diberikan kepada
anggota ini, juga diperoleh dari hasil unit jasa dan hasil penjualan minimarket
dan toko.
4.4. Hasil Penelitian
4.4.1.
Prosedur Akuntansi Piutang
4.4.2. Dokumen dan Catatan
Akuntansi
4.5. Bagan Alir Sistem
Akuntansi Piutang pada PRIMKOPPOL Korps Brimob
4.6. Sistem Akuntansi
Piutang pada PRIMKOPPOL Korps Brimob
Sistem piutang usaha yang
diterapkan pada PRIMKOPPOL Korps Brimob masih dilakukan secara manual, yaitu
transaksi yang menimbulkan piutang usaha dilakukan dengan catatan-catatan dalam
kertas, sebelum kemudian dikumpulkan dan disatukan ke dalam buku besar. Selain
itu dalam mencatat dan menjumlahkan pinjaman yang diambil oleh debitur masih
menggunakan cara manual yang tentunya hal ini menyulitkan karyawan dalam
memproses transaksi, sehingga menjadi lama dan tidak efisien. Akibatnya sering
terjadi kesalahan dalam penghitungan yang kemudian menimbulkan kerugian bagi
pihak koperasi. Selain itu pihak lain dapat memanfaatkan kelemahan sistem di
atas untuk memanipulasi data dan sulitnya dilakukan kontrol data oleh pihak
PRIMKOPPOL Korps Brimob.
4.7. Tahap Analisis Sistem
Akuntansi Piutang pada PRIMKOPPOL
Rancangan sistem piutang usaha
terkomputerisasi dan gambaran perubahan sistem piutang usaha manual ke sistem
terkomputerisasi yang sesuai dan layak untuk koperasi, belum ada (belum pernah
dilakukan) sehingga tahap ini tidak ditemui pada PRIMKOPPOL Korps Brimob.
4.8. Fungsi yang Terkait
dalam Sistem Akuntansi Piutang Usaha pada PRIMKOPPOL Korps Brimob
a. Bendahara I
Fungsi Bendahara I menjadi
penanggung jawab piutang unit induk. Selain itu juga bertugas sebagai pemeriksa
potongan dan setoran.
b. Bendahara II
Fungsi Bendahara II adalah
sebagai penanggung jawab pengelolaan keuangan koperasi, oleh karena itu juga
menjadi penanggung jawab pinjaman di unit simpan pinjam. Disamping itu bertugas
menjadi Bendahara unit simpan pinjam dan juga mengatur unit simpan pinjam.
c. Sekretaris
Fungsi Sekretaris yaitu sebagai
juru buku pada unit simpan pinjam dan bertugas mendaftar jasa pinjaman.
4.9.
Pembahasan
4.9.1. Sistem Akuntansi Piutang
pada PRIMKOPPOL Korps Brimob
4.9.2. Dokumen dan Catatan
Akuntansi yang digunakan pada PRIMKOPPOL Korps Brimob
a.
Buku Pinjaman Uang
b.
Laporan Potongan Gaji
c. Buku Pelepasan Pinjaman
4.9.3. Fungsi Yang Terkait
Dalam Sistem Piutang Usaha pada PRIMKOPPOL Korps Brimob
Fungsi yang terkait dalam
sistem piutang usaha yang diterapkan pada PRIMKOPPOL Korps Brimob belum
melibatkan fungsi Ketua PRIMKOPPOL Korps Brimob bertanggung jawab dalam
pemberian otorisasi pencairan pinjaman. Otorisasi yang semula hanya dari
Bendahara saja menimbulkan permasalahan yaitu pencairan nominal pinjaman dan
lama pinjaman yang melebihi batas maksimal kadang terjadi padahal batas
maksimal telah ditentukan dalam RAT. Oleh karena itu diperlukan adanya
penambahan otorisasi dari Ketua yang mampu mengatasi pencairan pinjaman diluar
ketentuan RAT.
4.9.4.
Tahap Analisis Sistem Akuntansi Piutang Usaha pada PRIMKOPPOL Korps Brimob
4.9.5. Tahap Perancangan Sistem
Akuntansi Piutang Usaha Terkomputerisasi pada PRIMKOPPOL Korps Brimob
a. Pemodelan Data (Data
Modelling)
1)
Desain Database
a) Database Anggota
Field Name
|
Data Type
|
Kode Anggota (Primary Key)
|
Text&Number
|
Nama Anggota
|
Text
|
Tempat, Tanggal Lahir
|
Text
|
Alamat
|
Text
|
No. Telepon
|
Number
|
Jenis Kelamin
|
Text
|
Kode Jenis Anggota
|
Text&Number
|
Jenis Anggota
|
Text
|
|
|
b) Database Daftar
Transaksi Pinjaman
Field Name
|
Data Type
|
Kode Anggota (Primary Key)
|
Text&Number
|
Nama Anggota
|
Text
|
Alamat
|
Text
|
Informasi angsuran
|
Angsuran Pokok
|
Number
|
Jumlah yang harus Dibayar
|
Number
|
Detail Pinjaman
|
Kode Pinjaman
|
Text&Number
|
Jumlah Pinjaman
|
Number
|
Kode Jenis Pinjaman
|
Text
|
Jenis Pinjaman
|
Text
|
Lama Pinjaman
|
Number
|
c) Database Daftar
Transaksi Angsuran
Field Name
|
Data Type
|
Kode Anggota (Primary Key)
|
Text&Number
|
Nama Anggota
|
Text
|
Kode Pinjam
|
Text
|
Tanggal pinjam
|
Number
|
Jumlah Pinjam
|
Number
|
Lama Pinjam
|
Number
|
Informasi
|
Sisa Angsuran
|
Number
|
Kekurangan
|
Number
|
Keterangan
|
Tanggal Angsuran
|
Number
|
Kode Angsuran
|
Text
|
Angsuran ke
|
Number
|
Pokok Angsuran
|
Number
|
Bunga
|
Number
|
Jumlah Angsuran
|
Number
|
Bayar
|
Number
|
Kembali
|
Number
|