Topan super Haiyan menerbangkan
atap-atap rumah, menumbangkan pepohonan, memadamkan aliran listrik dan
menyebabkan kehancuran sepanjang jalurnya. Badai paling kuat yang pernah
menghantam kawasan Pasifik tahun ini, topan super Haiyan kini menuju Filipina
tengah, menerbangkan atap-atap rumah, menumbangkan pepohonan, memadamkan aliran
listrik dan menyebabkan kehancuran sepanjang jalurnya. Tiga orang dilaporkan
tewas.
Kecepatan angin topan Haiyan mencapai 275 kilometer per jam ketika mencapai Samar, provinsi paling timur di Filipina dan kepulauan Leyte. Laporan-laporan dari satu provinsi pesisir mengatakan gelombang laut itu mencapai empat meter lebih.
Jalan-jalan nasional di provinsi-provinsi yang paling awal dilanda badai ditutup oleh pohon-pohon yang tumbang. Listrik yang padam membuat hampir 12 provinsi, sebagian atau seluruhnya dilanda kegelapan.
Asisten Menteri Sains dan Tehnologi Filipina, Raymund Liboro memberitahu pertemuan dewan pertahanan sipil bahwa kerusakan diperkirakan akan terus berlangsung sampai topan Haiyan berlalu.
Liboro mengatakan topan itu akan sekuat sewaktu pertama kali mencapai daratan pada waktu mencapai provinsi-provinsi lainnya. Jadi warga sebaiknya tidak berfikir dua kali untuk mengungsi.
Para pejabat mengatakan sejauh ini 720 ribu orang terimbas badai itu di 29 provinsi.
Komisi Telekomunikasi Nasional / NTC melaporkan layanan dua dari tiga penyedia layanan telepon seluler ‘berkurang” yang berarti penerimaan dan pengiriman buruk. Direktur NTC Edgardo Cobarios mengatakan menara layanan seluler tidak bisa mengirim dan menerima informasi.
Ia mengatakan kantor-kantor pemerintah regional menggunakan frekwensi radio untuk melapor ke kantor pusat di Manila mengenai dampak badai tersebut. Sekitar 90 persen dari seluruh penduduk Filipina berkomunikasi dengan telepon genggam.
Departemen Transportasi telah menghentikan seluruh kegiatan udara, darat dan lautnya di kawasan-kawasan yang terimbas. Ratusan penerbangan dibatalkan.
Juru bicara kepresidenan Sonny Coloma mengatakan dalam jumpa pers pengiriman barang-barang bantuan secara rutin dilakukan dan semakin banyak lagi yang akan dibawa ke daerah-daerah yang paling membutuhkan.
Coloma mengatakan kini para pekerja bantuan menangani keperluan yang terus meningkat. Ia mengingatkan masyarakat pada bencana di masa lalu yang hampir sama dengan topan ini, dan presiden menginginkan pasokan yang tepat waktu dan makanan yang cukup.
Filipina rata-rata dilanda 20 badai setiap musim hujan dan Haiyan adalah badai yang ke 24.
Pada 2012, Topan Bopha menghancurkan kawasan tenggara menewaskan 1100 orang lebih ketika angin kencang mengoyak atap-atap rumah dan bangunan memporak-porandakan ratusan hektar tanaman pisang.
Pada 2011, badai tropis Washi di selatan menewaskan lebih dari 1.200 orang ketika melanda kepulauan itu dengan hujan deras.
Kecepatan angin topan Haiyan mencapai 275 kilometer per jam ketika mencapai Samar, provinsi paling timur di Filipina dan kepulauan Leyte. Laporan-laporan dari satu provinsi pesisir mengatakan gelombang laut itu mencapai empat meter lebih.
Jalan-jalan nasional di provinsi-provinsi yang paling awal dilanda badai ditutup oleh pohon-pohon yang tumbang. Listrik yang padam membuat hampir 12 provinsi, sebagian atau seluruhnya dilanda kegelapan.
Asisten Menteri Sains dan Tehnologi Filipina, Raymund Liboro memberitahu pertemuan dewan pertahanan sipil bahwa kerusakan diperkirakan akan terus berlangsung sampai topan Haiyan berlalu.
Liboro mengatakan topan itu akan sekuat sewaktu pertama kali mencapai daratan pada waktu mencapai provinsi-provinsi lainnya. Jadi warga sebaiknya tidak berfikir dua kali untuk mengungsi.
Para pejabat mengatakan sejauh ini 720 ribu orang terimbas badai itu di 29 provinsi.
Komisi Telekomunikasi Nasional / NTC melaporkan layanan dua dari tiga penyedia layanan telepon seluler ‘berkurang” yang berarti penerimaan dan pengiriman buruk. Direktur NTC Edgardo Cobarios mengatakan menara layanan seluler tidak bisa mengirim dan menerima informasi.
Ia mengatakan kantor-kantor pemerintah regional menggunakan frekwensi radio untuk melapor ke kantor pusat di Manila mengenai dampak badai tersebut. Sekitar 90 persen dari seluruh penduduk Filipina berkomunikasi dengan telepon genggam.
Departemen Transportasi telah menghentikan seluruh kegiatan udara, darat dan lautnya di kawasan-kawasan yang terimbas. Ratusan penerbangan dibatalkan.
Juru bicara kepresidenan Sonny Coloma mengatakan dalam jumpa pers pengiriman barang-barang bantuan secara rutin dilakukan dan semakin banyak lagi yang akan dibawa ke daerah-daerah yang paling membutuhkan.
Coloma mengatakan kini para pekerja bantuan menangani keperluan yang terus meningkat. Ia mengingatkan masyarakat pada bencana di masa lalu yang hampir sama dengan topan ini, dan presiden menginginkan pasokan yang tepat waktu dan makanan yang cukup.
Filipina rata-rata dilanda 20 badai setiap musim hujan dan Haiyan adalah badai yang ke 24.
Pada 2012, Topan Bopha menghancurkan kawasan tenggara menewaskan 1100 orang lebih ketika angin kencang mengoyak atap-atap rumah dan bangunan memporak-porandakan ratusan hektar tanaman pisang.
Pada 2011, badai tropis Washi di selatan menewaskan lebih dari 1.200 orang ketika melanda kepulauan itu dengan hujan deras.
Badai Haiyan yang terjadi Sabtu
pekan lalu menghantam 41 provinsi dan meratakan lebih dari 150 ribu rumah di
Filipina. Tak hanya pemukiman warga, akses jalan dan infrastruktur lainnya juga
rusak parah akibat hantaman badai tersebut.
Sejauh ini, sekitar 6,9 juta
penduduk telah merasakan dampak bencana yang telah menewaskan ribuan orang
tersebut. Akibatnya, Direktur Penelitian dan Pengembangan di Kinetic Analysis
Corp., Charles Watson menaksir kerugian yang diderita Filipina mencapai US$ 12
miliar hingga US$ 15 miliar atau sekitar Rp 139 triliun-Rp 174 triliun (kurs:
Rp 11.608 per dolar AS)
Atas kerugian tersebut, Presiden
Filipina Benigno Aquino III mengatakan, pemerintah memiliki dana sekitar 18,7
miliar peso atau setara Rp 5 triliun untuk mendanai biaya rekonstruksi sejumlah
wilayah di negaranya.
Sementara itu, Bendahara Filipina
Rosalia de Leon mengungkapkan, negaranya tak berniat menjual surat utang
(obligasi) untuk mendanai proses pembangunan kembali sejumlah wilayah yang
hancur karena badai. Dalam pesan singkatnya, dia dengan mantap menyatakan
negara memiliki cukup modal untuk membangun kembali Filipina.
Dari prediksi total kerugian tersebut, Filipina
hanya bisa menerima biaya asuransi sekitar 10%-15%. Sementara saat badai Sandy
menerpa Amerika Serikat (AS), negara adidaya itu menerima dana asuransi sebesar
50% dari total kerugiannya.
SUMBER:
http://www.voaindonesia.com/content/topan-super-haiyan-lumpuhkan-filipina-/1786825.html
http://bisnis.liputan6.com/read/745332/filipina-rugi-rp-174-triliun-akibat-hantaman-badai-haiyan
http://www.dw.de/ribuan-nyawa-terenggut-akibat-badai-topan-filipina/a-17216791
Tidak ada komentar:
Posting Komentar